Arbi Anugrah - detikNews
Cilacap - Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya,
bersama Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap meresmikan Pusat
Konservasi Mangrove dan Studi Plasma Nutfah Indonesia di Dusun Lempong
Pucung, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung laut, Cilacap, Jawa Tengah.
Dalam kegiatan tersebut dilakukan penanaman 100.000 bibit mangrove untuk
menuju 1 juta pohon.
"Kita apresiasi kepada pertamina RU IV
Cilacap yang berinisiatif melakukan rehabilitasi kondisi mangrove,"
katanya usai menaman bibit mangrove dan menyerahkan satu kapal patroli
mangrove, di laguna Segara Anakan, Cilacap, Senin (15/9/2014).
Menurut
dia, menjaga tanaman mangrove sangat penting untuk ekosistem pesisir.
Karena pentingnya, dia menyebut untuk tema hari Lingkungan Hidup sedunia
tahun ini saja diarahkan untuk kita menyelamatkan pesisir pantai
termasuk penyelamatan hutan mangrove. Dengan penyelamatan mangrove
secara otomatis kelestarian ekosisitem kita akan tetap terjaga dengan
baik, habitat binatang juga akan tetap terjaga.
"Di Indonesia
kita tahu negara kepulauan dan hampir 40-50 persen penduduknya ada di
tepi pantai. Penyelamatan mangrove ini sangat penting kita lakukan juga
untuk kelstarian ekosisitem kita," ujarnya.
Seperti kawasan
Segara Anakan yang merupakan ekosistem muara terluas di Pulau Jawa.
Keberadaan Pusat Konservasi Mangrove dan Studi Plasma Nutfah Indonesia
sangat penting, karena dilokasi ini, jenis spesies mangrove sangat
beragam. Dari hasil penelitian yang dilakukan Institut Pertanian Bogor
dan Universitas Jenderal. Soedirman Purwokerto, terdapat sekitar 35
jenis spesies mangrove yang terdeteksi, meski baru 26 jenis yang
ditemukan.
"Karena kita anggap di sini itu Lab (laboroturium)
untuk kepentingan ini (mangrove), manfaatnya ada dua, selain manfaat
untk kelestarian lingkungn ekosistem, tapi juga ada manfaat ekonominya,
kalau bagus ini bisa menjadi daerah untuk ekowisata di daerah mangrove
ini," ungkapnya.
Saat disinggung mengenai kerusakan hutan
mangrove di Indonesia, dia mengungkapkan kerusakan terjadi hampir
disetiap daerah yang jumlah penduduknya padat dan mesih bergantung pada
lingkungan
"Kerusakan mangrove itu di Indonesia sekitar 30-40 persen, terparah itu
di mana ada penduduk terpadat di situ terparah kerusakan lingkungannya,"
ujarnya.
Sementara menurut General Manager Pertamina RU IV
Cilacap, Edy Prabowo mengatakan jika di area konservasi mangruve
tersebut selain tugas pertamina di bidang minyak, pihaknya juga ikut
serta mengamankan kondisi lingkungan. Sejak 2009 bekerjasama dengan
pemda setempat terus melakukan penelitian dan evaluasi dan penanaman
mangruve.
"Yang sudah tertananam 900 ribu pohon, hari ini 100 ribu pohon, sehingga nantinya akan tertanam 1 juta pohon," ujarnya.